Al Arabia News Channel, mengutip sejumlah sumber anggota beberapa suku di sekitar Al Qaim, memberitakan sebuah bom menghantam rumah yang dihuni Al-Baghdadi. Sang khalifah dilarikan ke rumah sakit dan dalam kondisi kritis.
Namun Komando Pusat AS, dalam pernyataan pers-nya, mengatakan fokus serangan udara adalah wilayah yang diduga persembunyian Abu Bakr al-Baghdadi di poros Mosul-perbatasan Suriah.
Tidak ada penegasan apakah bom bom AS menghantap persembunyian sang khalifah. AFPmelaporkan siaran pers itu juga tidak menyebut sang khalifah terluka serius.
"Serangan ini menunjukan kami terus menekan jaringan teroris ISIS dan kelompok itu tidak bebas bergerak melakukan manuver, berkomunikasi, dan memberi komando," demikian penyataan Komando Pusat AS.
Mohammad al-Karbuli, anggota parlemen Propinsi Anbar, mengatakan serangan AS menyebabkan sepuluh warga tewas dan terluka. "Serangan itu menimbulkan kepanikan serdadu ISIS," ujar Karbuli kepada Al Arabiya News Channel.
Anggota ISIS sibuk membawa korban luka ke RS Al Qaim, yang telah kebanjiran pasien. Korban tewas dibawa ke tempat aman, sebelum dimakankan. Tidak ada informasi apakah salah satu korban luka yang dibawa ke rumah sakit adalah sang khalifah.
Kantor berita Reuters melaporkan dua saksi mata mengatakan satu bom menghantam rumah pejabat senior ISIS di dekat Al-Qaim. Saat itu beberapa pejabat ISIS sedang menggelar pertemuan.
Saksi lain mengatakan serdadu ISIS membersihkan rumah sakit agar korban terluka bisa dirawa dengan baik. Anggota ISIS lainnya, menggunakan pengeras suara, memaksa warga mendonasikan darah.
Laporan yang sulit dikonfirmasi menyebutkan pemimpin lokal di Propinsi Anbar tewas bersama dua deputi-nya. Pejabat AS juga tidak bisa membantah atau menegaskan apakah serangan itu membuat Al-Baghdadi terluka serius dan kini sekarat.
0 komentar:
Silahkan Dikomentari