Fahri Hamzah: 2014, Koalisi PDIP Sapu Bersih Ketua Komisi DPR

Jakarta - Anggota Koalisi Merah Putih (KMP) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pernah menguasi parlemen.

Tahun 2004, PDIP yang memotori Koalisi Kebangsaan bersama Golkar menyapu bersih ketua komisi DPR. Pimpinan DPR juga dikuasai.

Saat itu Koalisi Kerakyatan yang pro-pemerintahan SBY-JK adalah minoritas di parlemen. Namun, tidak ada aksi inkonstitusional dengan membentuk pimpinan DPR tandingan.

"Ya sudahlah, kalau gagal musyawarah, voting aja, sederhana. Dulu PDIP kuasai DPR, ngga dikasih satupun kita," kata Fahri di gedung DPR, Kamis (30/10/2014).

Pimpinan DPR sudah berusaha mengakomodir setiap keinginan PDIP dan partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH), bahkan menggelar paripurna sebanyak empat kali. Namun KIH tetap tidak menyerahkan nama anggotanya yang akan dimasukkan dalam alat kelengkapan dewan (AKD).

KIH pun masih bersikukuh untuk meminta 16 jatah pimpinan di AKD. "Kan sudah ada empat kali, mintanya sekian (16 AKD), ditunggu surat pendaftarannya, ngga datang juga, paripurna gagal, kedua minta paripurna lagi, ditunggu suratnya ngga jadi lagi, begitu sampai empat kali, ngga bisa dong, kita ini negara," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, KIH mengeluarkan sikap mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR. Bahkan KIH mengajukan nama pimpinan DPR tandingan sementara yang diketuai oleh Pramono Anung.

Selain itu mereka juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3).