MENENGGAK minuman beralkohol tidak dianjurkan bagi ibu hamil (bumil). Tapi, tak jarang dari mereka melanggar larangan itu, padahal risiko mengancam jiwa sang janin.
Risiko itu dapat menyebabkan kelainan yang dialami sang janin. Misalnya terjadi kelainan hati, ginjal dan masalah jantung.
Bahkan kasus tersebut bisa berakibat lumpuh otak. Apalagi jika bumil minum alkohol pada kehamilan minggu awal bisa berakibat keguguran. Namun, keberadaan sindrom ini cukup langka.
Di Inggris, banyak masyarakat pro dan kontra tentang bahaya alkohol bagi bumil. Pemerintah setempat menganjurkan bumil sebaiknya menjauhi alkohol.
Tetapi mereka pun tak melarang bumil untuk menenggak bir. Artinya jika mereka tetap ingin mengkonsumsi, hanya boleh satu kali dalam waktu seminggu dan tidak boleh mabuk.
Sebuah penelitian besar 2010 dilakukan dr Yvonne Kelly dari University Collage London. Ada banyak tawaran jaminan bagi wanita hamil yang mengkonsumsi alkohol.
Mereka menemukan 60 persen ibu memilih tidak minum sama sekali saat hamil. Tetapi sebagian besar pilih konsumsi alkohol sesekali.
Data menunjukkan 5,5 persen peminum moderat yang mengkonsumsi tiga hingga enam botol bir seminggu. Sedangkan 2,5 persen lainnya mereka peminum berat yang suka berpesta dalam waktu sepekan.
Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Epidemiologi, hasilnya anak-anak mereka dari bumil peninum berat cenderung hiperaktif dan mengalami masalah perilaku. Sedangkan bagi bumil yang dicap peminum ringan tidak terjadi efek apapun. Demikian dilansir Guardian, Sabtu (8/11/2014).
0 komentar:
Silahkan Dikomentari