YERUSALEM – Raja Yordania tidak suka dengan sikap Pemerintah Israel yang membiarkan kelompok garis keras Yahudi menduduki Masjidil Aqsa. Pemerintah pun berniat memulangkan Dubes Yordania untuk Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung menghubungi Raja Abdullah II, setelah kelompok garis keras Yahudi yang dilindungi 300 pasukan keamanan Israel memaksa masuk ke Masjidil Aqsa. Hal tersebut memicu bentrokan antara polisi antihuru-hara dengan jamaah Palestina.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Yordania tidak terima dengan tindakan polisi Israel yang menyerang tempat ibadah tersebut. Mereka langsung memanggil Dubes Yordania untuk Israel sebagai bentuk protes.
Bentrokan antara warga Palestina dengan polisi antihuru-hara memang hampir terjadi setiap hari di Yerusalem Timur. Beberapa serangan berubah menjadi mematikan dalam beberapa pekan terakhir.
“Saya menjelaskan kepadanya bahwa kami menjaga status quo di Temple Mount dan bahwa ini termasuk peran tradisional Yordania di sana," kata Netanyahu, sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Jumat (7/11/2014).
Kendati demikian, menurut korsponden Al Jazeera, situasi di sekitar Masjidil Aqsa masih memanas sampai saat ini.
0 komentar:
Silahkan Dikomentari