JIKA memesan steak di restoran, sering kali ditanyakan tingkat kematangan daging steak yang dipesan. Bukan tidak ada maksud, pasalnya daging steak memiliki beberapa tingkat kematangan dan kelezatan yang berbeda pula.
Tingkat kematangan daging steak terbagi atas lima level. Berikut ulasan selengkapnya menurut Asih, Grilled Specialist Kemang Steak, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Rare
Kondisi daging seperempat matang dengan warna kecokelatan di luar, dan dalamnya daging masih kemerahan. Kematangan daging level ini dipanggang di bara api selama satu menit saja.
Medium rare
Hampir sama seperti rare, namun kematangan daging lebih mendominasi, sehingga warna daging merah di dalam tidak terlalu banyak.
Medium
Inilah standar kelezatan daging steak di banyak negara. Bisa dikatakan setengah matang, di bagian luar matang sempurna, namun dalamnya setengah matang dan sangat juicy. Dalam kondisi ini, umumnya daging dipanggang selama tiga menit di atas bara panas.
Medium well
Tingkat kematangan dalam kondisi medium well bisa dikatakan hampir matang menyeluruh. Tentunya, kondisi di dalam dagingnya belum matang sepenuhnya. Masih ada warna merah muda pada dagingnya. Namun, teksturjuicy-nya sudah berkurang.
Well done
Ini merupakan tingkat kematangan daging steak yang sempurna. Tidak ada rona merah sedikit pun di bagian dalam. Kendati demikian, tingkat kematangan seperti ini sepertinya kurang nikmat. Pasalnya, tekstur daging jadi lebih keras dan tidak juicy.
Contohnya pada steak daging sapi, Asih mengatakan, rata-rata tingkat kematangan steak yang paling dicari adalah pada tingkat medium.
"Tingkat kematangan medium adalah standarnya steak di semua negara. Umumnya daging hanya dipanggang selama tiga menit saja. Daging steak dengan tingkat kematangan medium yang paling dicari, karena lebih enak,juicy-nyaterasa, teksturnya juga empuk," tutupnya.
0 komentar:
Silahkan Dikomentari