Para Jokowers berkata, "Kalau Prabowo yang jadi presiden, dia pun pasti menaikkan harga BBM. Bahkan dia pernah berkata akan menaikkan harga BBM jadi Rp 12.000. Sedangkan Jokowi cuma 8.500. Jadi lebih bagus Jokowi, kan?"
Itulah salah satu argumen para Jokowers dalam membela diri.
Maka, berikut saya jelaskan, ya:
1. Penolakan kami terhadap kenaikan harga BBM tak ada hubungannya dengan Prabowo atau siapapun. Jokowi menaikkan harga BBM, maka itulah yang kami lawan.
2. Jika Prabowo yang jadi presiden, dan dia menaikkan harga BBM, maka kami pun pasti menentangnya.
Bagi kalian, Jokowi mungkin seperti nabi yang tak pernah salah dan tak boleh dikritik. Tapi bagi kami, Prabowo adalah manusia biasa yang bisa saja berbuat salah. Kalau dia benar, kami dukung. Kalau dia salah, ngapain juga dibela-bela! Kurang kerjaan amat!
3. Memang ada berita di masa lalu yang menyebutkan Prabowo akan menaikkan harga BBM jika dia jadi presiden. Oke, kita asumsikan saja bahwa berita itu benar.
Maka jika Prabowo jadi presiden, lantas dia menaikkan harga BBM, berarti dia MENEPATI JANJINYA. Betul?
Sedangkan Jokowi?
Dia dulu berkata tak akan menaikkan harga BBM. Tapi ternyata, dia akhirnya menaikkan harga BBM
Artinya, Jokowi INGKAR JANJI.
Itulah bedanya Prabowo dengan Jokowi.
Paham?
Sumber: https://www.facebook.com/jonru.page?fref=ts
0 komentar:
Silahkan Dikomentari