BAGHDAD – Kelompok militan ISIS membunuh 322 warga Suku Albu Nimr di Provinsi Anbar Barat, Irak. Mereka termasuk puluhan perempuan dan anak-anak yang tubuhnya dibuang di sebuah sumur.
Pembunuhan secara sistematis tersebut merupakan pertumpahan darah terburuk di Irak sejak era militan Sunni tersengit menyapu bagian utara Irak pada Juni. Perbuatan tersebut dengan tujuan mendirikan khilafah abad pertengahan di Irak dan Suriah.
Suku Albu Nimr sudah melakukan perlawanan sengit selama berminggu-minggu lalu. Sampai akhirnya mereka kehabisan amunisi, makanan, serta bahan bakar. Lalu akhirnya prajurit ISIS menguasai wilayah mereka, yaitu Desa Zauiyat Albu Nimr.
“Sekira 322 warga tewas dibantai. Sebanyak 50 jasad perempuan dan anak-anak juga ditemukan dibuang ke dalam sumur,” demikian pernyataan Menteri Hak Asasi Manusia negara tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (3/11/2014).
Salah satu pemimpin suku, Sheikh Naeem al Ga’oud, mengatakan kepada Reuters bahwa ia telah berulang kali meminta pemerintah pusat dan tentara untuk memberikan bantuan kepada anak buahnya, namun tidak mendapat tanggapan.
Perdana Menteri Haider al Abad melalui televisi pemerintah mengatakan telah memerintahkan serangan udara ke markas ISIS di sekitar Kota Hit sebagai tanggapan atas permintaan bantuan tersebut.
Tetapi, pusat komando operasi keamanan pemerintah di Anbar dan warga sipil yang ditanyai Reuters tidak menyaksikan adanya serangan udara.
0 komentar:
Silahkan Dikomentari